EKBIS.CO, SLEMAN -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Sektor DIY menyelenggarakan sosialisasi uji tanak raskin di Balai Desa Tridadi, Sleman, Rabu (27/5). Hal ini dilakukan untuk menepis campuran beras plastik pada raskin yang ramai dibicarakan beberapa hari terakhir.
"Dengan ini kami membuktikan, raskin bebas dari beras plastik. Kami menjamin raskin layak untuk dikonsumsi. Bulog sendiri terus berupaya meningkatkan kualitas raskin yang didistribusikan pada masyarakat," ujar Kepala Bulog, Langgeng Wisnu Adi Nugroho. Ia mengakui, setelah beredarnya isu beras plastik, pengawasan raskin di gudang semakin diperketat.
Ia memastikan, rakin yang didistribusikan oleh Bulog berasal dari gabah hasil panen para petani. Khusus di DIY sendiri, kebanyakan dipasok oleh Bantul dan Kulon Progo. Semua beras yang masuk merupakan beras dengan kualitas medium berstandar nasional. Bahkan untuk menjadi mitra bulog, para pemasok beras telah melewati seleksi yang ketat.
Langgeng menjelaskan, jika ada raskin yang sulit matang, lebih dikarenakan jenis beras berbeda-beda. "Ya kan karakter beras tidak sama. Ada juga yang sifatnya pera, jadi butuh air banyak untuk menanaknya," papar Langgeng.
Ia mengimbau agar masyarakat melaporkan penemuan beras raskin yang berkualitas buruk. Bisa dengan memberitahukannya pada aparat desa atau Bulog.
Langgeng menyebutkan, isu beras plastik sangat meresahkan masyarakat. Sehingga banyak orang takut untuk membeli beras.
Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Untoro Budiharjo menuturkan agar masyarakat tetap tenang. "Ibu, bapak jangan termakan isu beras plastik. Saya yakin di Sleman ini tidak ada beras plastik," katanya.
Usai matang, peserta sosialisasi uji tanak segera mencicipi raskin. Beras yang sudah matang tampak bersih dan berasa pulen. Warga Kembangan, Sumberahayu, Moyudan, Sutrisno (54) yang mencicipi raskin menuturkan nasinya enak. "Hasil tanakannya bagus. Ini jelas tidak ada plastiknya. Enak juga, pulen kok," ujarnya.