EKBIS.CO, JAKARTA --- Sebanyak 12 daerah mendapatkan penghargaan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik dan TPID berprestasi. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakornas TPID VI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (27/5).
Penghargaan TPID Terbaik dan TPID Berprestasi diberikan kepada daerah-daerah dengan kinerja terbaik di tahun 2015. Penghargaan diberikan pada TPID yang mewakili Kawasan Sumatera, Jawa, dan Timur Indonesia.
TPID Terbaik 2014 diberikan kepada TPID Provinsi Sumatera Utara dan TPID Kota Medan untuk Kawasan Sumatera, TPID Provinsi Jawa Timur dan TPID Kabupaten Jember untuk Kawasan Jawa, serta TPID Provinsi Nusa Tenggara Timur dan TPID Kota Pontianak untuk Kawasan Timur Indonesia.
Sementara itu, penghargaan TPID Berprestasi 2014 diberikan kepada TPID Kota Tebing Tinggi untuk Kawasan Sumatera, TPID Kabupaten Malang untuk Kawasan Jawa, dan TPID Kabupaten Takalar untuk Kawasan Timur Indonesia.
Kategori TPID Terbaik diberikan kepada daerah yang telah membentuk TPID dan merupakan basis penghitungan inflasi IHK oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara penghargaan TPID Berprestasi diberikan kepada daerah yang telah membentuk TPID, namun belum menjadi sampel penghitungan inflasi IHK.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan saat menjadi Wali Kota Solo, inflasi di Solo tercatat 1,3 persen. Sebab, Jokowi kerap mendatangi gudang-gudang dan distributor. Menurutnya, lokasi yang jangkauannnya sulit akan dipemainkan oleh pemilik gudang-gudang.
"Pemda sesering mungkin terjun ke lapangan gudang distibutor apakah mereka menimbun barang, sehingga distibutor besar merasa diawasi agar tidak memainkan harga," terang Jokowi.
Jokowi meminta kepada Pemerintah Daerah ke depan untuk menganggarkan dana operasi pasar. Dia mencontohkan provinsi Jatim menganggarkan untuk operasi pasar tapi tidak kepada barang melainkan subsidi angkutan.
Jokowi meminta Provinsi dan kabupaten/kota bisa menganggaran untuk operasi pasar sehingga jika harga kebutuhan pokok naik bisa langsung dipasok.
"Karena sekarang ini yang melakukan operasi pasar baru Bulog. Kalau provinsi dan kabupaten/kota bersama melakukan itu inflasi akan bisa kita tekan serendah-rendahnya," katanya.
Dalam penutup pidatonya, Presiden RI menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam upaya memastikan tercapainya sasaran inflasi nasional yang lebih rendah, yaitu sebesar 4 plus minus 1 persen pada tahun 2015-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen pada 2018.