EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin Rapat Pleno Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) terkait Persiapan Posko Nasional Sektor ESDM menyambut periode Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Rapat tersebut membahas aspek kesiapan sektor ESDM dalam menghadapi periode Nataru kali ini, di antaranya ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harus tersuplai sampai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta keandalan pasokan listrik.
"Kami baru selesai mengecek persiapan Posko Natal dan Tahun Baru, khususnya di empat aspek. Aspek pertama itulah ketersediaan BBM, yang harus tersuplai sampai daerah-daerah 3T. Yang kedua adalah ketersediaan dan kepastian listrik agar Natal dan Tahun Baru tetap harus berjalan," ujar Bahlil, dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM, Sabtu (21/12/2024).
Selain BBM dan listrik, Satgas Nataru juga menitikberatkan pengawasan pada keamanan pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG), hingga antisipasi kebencanaan geologi, seperti gunungapi dan gerakan tanah. "Yang ketiga itu adalah persoalan ketersediaan LPG yang harus kita pastikan agar Natal dan Tahun Baru ini juga tidak menjadi soal. Yang keempat adalah persoalan antisipasi bencana, khususnya tanah bergerak dan gunung berapi," ujar Bahlil.
Kementerian ESDM bersama para stakeholder sektor energi melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk memantau persiapan periode Nataru ini. Kunjungan kerja telah dilakukan ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Ambon, Maluku.
"Terakhir saya kemarin baru pulang dari Ambon dengan Pertamina dan dari BPH Migas. Sampai kita pastikan bahwa saudara-saudara saya yang merayakan Natal dan seluruh Indonesia yang menjalankan tahun baru, tidak perlu ada keraguan dari sisi BBM, dari sisi LPG, listrik. Untuk urusan gunung, Alhamdulillah cuma satu gunung saja levelnya level 4, selebihnya semua dapat terkontrol dengan baik. Termasuk tanah bergerak juga aman," terang Bahlil.
Setelah melaksanakan rapat pleno, Kepala BPH Migas Erika Retnowati, yang juga merupakan Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, resmi membuka Posko Nataru periode tahun ini. Adapun pelaksanaan Posko terhitung mulai tanggal 19 Desember 2024 hingga nanti 7 Januari 2025, yang bertempat di Gedung BPH Migas.
"Dalam pelaksanaan kegiatan Posko Nasional Sektor ESDM ini, penting kiranya untuk kita bersinergi agar pelaksanaan Posko berjalan dengan lancar. Sinergitas ini tentu saja bukan hanya internal anggota Posko, tetapi juga sinergitas dengan stakeholder lainnya," ujar Erika.
Sinergi ini, jelas dia, perlu dilakukan dengan kepolisian, terkait dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan. Kementerian Perhubungan baik Perhubungan Darat, Laut dan Udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga, terkait dengan kesiapan Jalur Tol dan Fasilitas Rest Area di Ruas Tol. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan cuaca ekstrim.
"Dengan sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala, dapat kita antisipasi di awal dan teratasi dengan lebih sigap," ujar Erika.
Adapun pada rapat koordinasi anggota posko, telah disampaikan kesiapan sektor ESDM dalam menghadapi Nataru, yakni:
Selama periode Posko Nataru, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 115 Terminal BBM, 7.786 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 414 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), 55 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB), 6.802 Pertashop, 357 Agen Minyak Tanah, dan 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan tinggi. Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik Gasoline, Gasoil, Kerosene maupun Avtur, dengan ketahanan stok di 18-20 hari, berdasarkan proyeksi penyaluran produk BBM selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Gasoline naik 5,0 persen; Gasoil turun 3,3 persen; Avtur naik 6,9 persen.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan Pertamina menyiagakan 32 Terminal LPG, 740 Stasiun Pengisian (Pengangkutan) Bulk LPG (SP(P)BE) dan 6.478 Agen LPG. Prognosa ketahanan stok LPG Nasional dalam kondisi aman, dengan coverage days LPG rata-rata 17,12 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 serta menyiapkan Agen dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam khusus wilayah dengan permintaan tinggi.
Secara umum penyaluran gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 853 BBTUD selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kepada 3.265 pelanggan komersial dan industri, 2.508 pelanggan Kecil, 810 ribu pelanggan rumah tangga (Jargas), serta pelanggan power termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.343 km jaringan pipa gas, 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), tiga Mobile Refueling Unit (MRU), dan 3 Liquefied Natural Gas (LNG) Terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi andal dan aman.
Prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada kondisi aman. Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) meningkatkan kesiagaan semua unit kerja di untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik, dengan menyiapkan Prosedur Operasi Periode Siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Telah dibentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespons dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, serta meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif.