EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah tampaknya mulai serius untuk menggarap energi baru terbarukan secara besar-besaran. Salah satunya, rencana pembangunan turbin angin di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, ground breaking pembangunan 4 unit turbin angin di Sumba Timur bisa diakukan dalam waktu 2 hingga 3 bulan lagi. Rencananya, Norwegia serta Denmark berniat untuk memberikan dana hibah atas turbin angin ini.
"Kita sudah survey. Kan kalau survey, tidak cuma survey ada angin apa enggak. Tapi blade-nya juga. Blade-nya dibawa kemana. 50 meter dan ga boleh dipotong. Pemerintah juga mau bangun 1," ujar Dadan, Selasa (2/6).
Mengenai harga jual listrik nantinya, Dadan mengungkapan belum ada keputusan atau pembahasan atas hal itu. Dia menyebut, saat ini target pemerintah adalah membangun turbin terlebih dahulu. Sembari berjalan proses pembangunan, pemerintah akan mengkoordinasikan dengan PLN dan Pemerintah Daerah selaku pengelola.
"Kebijakan harganya belum. Pola pikirnya supaya terdorong dulu yang pertama di Sumba. Harganya kan belum ada nih sekarang. Nah ini kan skala kecil, jadi gampang," katanya.
Perlu diketahui, pembangunan turbin angin di Sumba nantinya akan menjadi yang kedua di Indonesia setelah di Bantul, DIY. Kemungkinan, peresmian turbin angin di Bantul dan Sumba Timur akan bersamaan.
Denmark dan Norwegia sendiri akan berperan sebagai donor saja. Pada pengelolaan nantinya, turbin angin akan sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah Sumba Timur.
"Prinsipnya untuk pemda. Dan dihindari serperti kejadian sebelumnya. Kita tidak bilang tidak boleh untuk swasta. Prinsipnya, ini untuk pemda, manfaatnya untuk pemda. Pemda jangan dibohongin oleh pihak yang divestasi itu," ujar Dadan.
Sebelumnya, Norwegia menyatakan minatnya untuk ikut membangun 4 turbin angin berkapasitas 4 MW di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, untuk pembangunan turbin ingin diperlukan dana Rp 140 miliar. Sudirman sendiri menyebut bahwa Pulau Sumba di NTT dijadikan kawasan untuk mengampanyekan energi baru terbarukan sekaligus untuk mengundang negara donor.
"Selain Norwegia, Denmark juga. Mereka akan bangun turbin angin ukuran lebih besar dari saat ini. Mereka katakan sepanjang diberi izin dan tarif memungkinkan mereka akan jalan. Tantangannya soal harga dan soal teknologi," ujar Sudirman, Ahad (31/5).