EKBIS.CO, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Centre of Reform on Economics Mohammad Faisal berharap pemerintah komitmen untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. Sebab, pembangunan infrastruktur akan berperan besar dalam menggenjot kinerja ekspor yang belakangan selalu turun.
Faisal mengungkapkan salah satu penyebab kurang baiknya kinerja ekspor Indonesia lantaran tidak memadainya infrastruktur seperti jalan di Tanah Air. Selama ini, daya saing produk Indonesia terutama dari sisi harga kurang bagus akibat mahalnya biaya logistik di Tanah Air.
"Itu yang menjadi hambatan besar. Kalau infrastruktur terus dibangun, saya yakin dalam dua tahun ke depan biaya logistik bisa turun sehingga daya saing dari sisi harga juga lebih murah," kata Faisal.
Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan strategi negoisasi kepada mitra dagang. Terutama terhadap kebijakan bea masuk untuk produk-produk Indonesia. Dia mencontohkan, selama ini barang-barang dari Indonesia dikenai bea masuk yang lebih besar oleh Cina. Padahal barang-barang Cina yang masuk ke Indonesia, bea masuknya lebih kecil.
Baru belakangan ini saja Cina akhirnya mau menurunkan bea masuk terhadap barang-barang impor. "Kebijakan Cina memangkas bea masuk ini harus dimanfaatkan untuk menambah penetrasi produk kita," kata dia.