EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah telah meluncurkan pilot project Gerai Maritim untuk mendistribusikan kebutuhan bahan pokok di wilayah Indonesia timur, termasuk ke pulau-pulau terluar. Program ini bertujuan memperkecil disparitas harga antar pulau dan memperkuat pasar dalam negeri.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, Gerai Maritim merupakan bukti bahwa pemerintah mampu menjamin ketersediaan, kelancaran arus barang, dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok. Selain itu, Gerai Maritim juga menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengurangi disparitas harga di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
"Peluncuran Gerai Maritim ini sekaligus sebagai program Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti kebijakan tol laut Presiden Jokowi," ujar Rachmat usai peluncuran Gerai Maritim di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (19/6).
Rachmat mengatakan, dengan adanya program Gerai Maritim ini diharapkan dapat menurunkan disparitas harga di Indonesia timur bisa turun mencapai 13,5 persen. Saat ini disparitas harga antara Indonesia Barat dan Timur bisa mencapai 50 persen.
Pilot Project ini menggunakan kapal KM Dempo dengan rute Jakarta-Jayapura, mengangkut barang kebutuhan pokok dan penting sebanyak 13 kontainer, termasuk dry dan refrigerated container. Container tersebut mengangkut kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng, telur ayam, daging ayam, tepung terigu, beras, gula, dan paket sembako. Untuk pilot project tersebut Gerai Maritim ini menuju Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Pilot Project Gerai Maritim ini dapat terlaksana berkat kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, dan PT. Pelni. Selain itu, program ini juga bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia yang telah menyediakan barang kebutuhan pokok.
Rachmat mengatakan, PT. Pelni telah memberikan keringanan biaya transportasi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, akan menyalurkan barang-barang tersebut melalui perusahaan daerah PT. Yapen Mandiri Sejahtera.