Jumat 19 Jun 2015 21:00 WIB

Pertamina Berkomitmen Terhadap Keputusan Pengelolaan Blok Mahakam

Rep: C84/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Usai keputusan final pengelolaan blok Mahakam yang diberikan kepada Pertamina per 1 Januari 2018 mendatang, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan sejumlah langkah akan diambil untuk memastikan proses alih kelola berjalan dengan baik.

"SKK Migas akan ditugaskan untuk melakukan valuasi aset WK Mahakam, pembentukan tim pengawas alih kelola, dan pembentukan Terms and Condition kontrak baru," ungkapnya saat Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarat Pusat, Jumat (19/6).

Ia menargetkan seluruh proses tersebut akan diselesaikan pada akhir 2015.

Pihak total dan inpex, lanjutnya, telah menerima penjelasan resmi pemerintah hari ini. keduanya, kata Sudirman, akan mendiskusikan bersama pihak pertamina berkaitan dengan proses alih kelola dan kerjasama pasca 2017.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengaku Pertamina akan berkomitmen dengan apa yang diputuskan pemerintah terhadap pengelolaan blok ini.

Ia menjelaskan perihal kewajiban Pertamina seperti pembayaran signature bonus, yang itu sangat tergantung nilai aset, dimana valuasi ini sedang dilakukan oleh skk migas. dan kemudian pertamina akan share down pada pihak-pihak yang terkait.

Ia menambahkan, kegiatan-kegiatan investasi yang dilakukan baik drilling blok yang ada maupun ekspansi terhadap yang belum tereksplorasi.

"Sehingga kita berharap bisa menemukan cadangan baru di sektiar blok," ujar Dwi.

Ia memperkirakan invesasi tersebut mencapai angka 2,5 miliar dolar AS per tahun, cadangan akan berlangsung 20 tahun yang akan datang, sampai dengan kontrak habis.

Mengenai posisi 70 persen yang kita akan share down dengan bumd, lanjut Dwi, akan ditindaklanjuti dalam pembicaraan yang akan datang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement