Ahad 21 Jun 2015 15:06 WIB

Sepekan IHSG Dihantam, Ini Prediksi Pekan Depan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
IHSG Ditutup Naik: Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
IHSG Ditutup Naik: Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada rentang support 4800-4895 dan resisten 4990-5025. Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada berharap sentimen negatif bisa berkurang sehingga laju IHSG bisa menguat pekan depan.

Sepanjang pekan lalu, IHSG dihantam oleh sejumlah berita negatif. Sudah terimbas berita negatif dari Yunani, tertimpa imbas pelemahan bursa saham regional, dan ketiban rilis negatif dari neraca perdagangan pula. Sepanjang pekan lalu, IHSG terjerembap pada perdagangan saham awal pekan.

Harapan pelaku pasar untuk melihat IHSG berlanjut kenaikannya menjadi sirna dengan pembalikan arah melemah. Bahkan pelemahan terjadi signifikan. Angka neraca perdagangan memang menghasilkan angka surplus namun, tidak diimbangi oleh peningkatan angka ekspor dan impornya yang justru makin menurun. Di hari berikutnya, IHSG bisa menjadi salah satu indeks saham regional yang mengalami kenaikan persentase positif.

Bersama dengan bursa saham Filipina, India, dan Singapura, IHSG berhasil menduduki teritori positifnya. Bahkan, menjadi yang tertinggi kenaikan persentasenya. Penguatan IHSG tersebut disebabkan technical rebound dimana pelaku pasar mencoba memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang telah terperosok dalam. Meski belum banyak dilakukannya aksi beli namun, cukup untuk membuat IHSG berhasil kembali ke zona hijaunya.

IHSG ditutup menguat di tengah penguatan bursa global pada perdagangan saham Jumat (19/6) lalu. Indeks naik sebesar 39 poin atau menguat 0,8 persen ke 4.985 setelah bergerak di antara 4.958-4.988. Laju penguatan IHSG mendapat dukungan dari hampir mayoritas bursa saham Asia yang mampu berbalik positif setelah merespon penguatan laju bursa saham AS. IHSG pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali melanjutkan penguatannya seiring dengan kembalinya pelaku pasar menambah aktivitas pembeliannya.

Jelang puasa, laju IHSG mampu melanjutkan kenaikannya. Selain imbas dari kondisi bursa saham regional yang rata-rata menguat, tampaknya sentimen dari pemerintah juga cukup diapresiasi positif. Adanya pernyataan bahwa stok bahan pangan selama bulan puasa dinilai aman dan diharapkan harga akan stabil memberikan persepsi tidak akan terjadi lonjakan harga yang berujung pada peningkatan inflasi.

"Akan tetapi, laju IHSG juga sempat melemah setelah pelaku pasar merespon hasil pertemuan FOMC yang belum mengindikasikan kenaikan Fed rate dalam waktu dekat sekaligus wait and see jelang pengumuman BI rate dalam RDG BI yang hingga tutup sesi IDX belum juga diumumkan," kata dia, Ahad (21/6).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement