EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski Indonesia mengalami perlambatan ekonomi, para praktisi tetap optimis untuk menciptakan peluang bisnis. Salah satunya di sektor manufaktur berbasis ekspor.
Presiden Direktur PT Makmur Meta Graha Dinamika Hardi Sasmita mengatakan, pengalaman krisis ekonomi 1998 justru beberapa pengusaha menikmati keuntungan. "Di mana ada krisis di situ ada kesempatan," ujarnya, dalam diskusi yang diadakan Standard Chartered Bank Indonesia, di Jakarta, Senin, (29/6).
Ia menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri metalurgi sebenarnya diuntungkan sepanjang nilai tukar rupiah stabil. "Melemahnya nilai tukar justru menjadi peluang bagi sektor manufaktur sepanjang jangan terlalu berlebihan," tuturnya.
Hadi mengungkapkan, hal itu karena sebagian bahan baku berasal dari produk impor. Ia menegaskan, bila melemahnya rupiah terus berkelanjutan tentu akan menyusahkan.