Rabu 01 Jul 2015 19:38 WIB

Cabai Merah dan Ayam Kerek Inflasi Juni

Rep: c87/ Red: Dwi Murdaningsih
Cabai Merah
Foto: indonesian.cri.cn
Cabai Merah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) Juni 2015 mencapai 0,54 persen (mtm) atau 7,26 persen (yoy). Inflasi sedikit meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,50 persen (mtm) atau 7,15 persen (yoy).

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, inflasi bulan Juni terutama didorong oleh kenaikan harga bahan makanan memasuki bulan Ramadhan. Namun, realisasi inflasi IHK di bulan Ramadhan pada tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi historis di bulan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.

"Inflasi pada bulan Juni juga lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia," jelas Peter di Jakarta, Rabu (1/7).

 

Peter menyebutkan, inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) meningkat menjadi 1,74 persen (mtm) atau 8,83 persen (yoy). Inflasi volatile food terutama diakibatkan oleh kenaikan harga cabai merah dan daging ayam ras. Namun, inflasi volatile food tersebut lebih rendah dari inflasi volatile food di bulan Ramadhan pada tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan upaya stabilisasi harga yang dilakukan Pemerintah, baik di pusat maupun daerah, dalam beberapa pekan terakhir.

Inflasi inti juga meningkat terbatas menjadi 0,26 persen (mtm) atau 5,04 persen (yoy), didorong oleh masih lemahnya ekonomi domestik dan terkendalinya ekspektasi inflasi. Sementara itu, inflasi harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 0,26 persen (mtm) atau 13,14 persen (yoy), terutama disumbang oleh kenaikan tarif listrik dan harga bensin nonsubsidi.

Peter menambahkan, Bank Indonesia akan terus mencermati berbagai risiko yang memengaruhi inflasi. Terutama perkembangan harga minyak dunia, nilai tukar, penyesuaian administered prices, dan dampak El Nino. Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Juni, Bank Indonesia memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4 plus minus 1 persen masih dapat dicapai dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement