EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menyebut, petani terlatih di Merauke masih minim. Makanya, untuk melibatkan mereka dalam proyek penggarapan lahan food estate dibutuhkan sejumlah pelatihan dan penyuluhan terlebih dahulu.
"Tapi belum ada tim khususnya, mungkin pengelolaannya akan dilakukan badan koordinasi penyuluh yang ada di provinsi," kata dia pada Kamis (2/7). Berdasarkan jumlah petani se-Papua sekitar 75 kelompok tani. Di mana dalam jumlah petani di satu kelompok berbeda dengan kelompok lain. Kisarannya antara satuan hingga belasan petani saja.
Diakuinya, keahlian mereka masih minim makanya setiap tiga tahun sekali KTNA memfasilitasi pelatihan khusus sekaligus menyampaikan teknologi terkini yang bisa petani adopsi. Dalam mengupayakan peningkatan kemampuan petani, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan.
Disinggung soal upaya pelibatan petani setempat agar sejahtera di tengah keberadaan proyek food estate, Winarno mengklaim para petani memang sering dilibatkan. Di antaranya, mereka diberi informasi lengkap seputar lumbung panga, di mana posisi mereka dan perannya sebagai apa, disesuaikan dengan kemampuan.
"Kalau kemampuannya di operator maka ditempatkan di operator, kemampuannya menggerakan petani pemilik dan penggarap, dia akan mengambil pos itu," tuturnya.