EKBIS.CO, JAKARTA -- Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities di Jakarta, Jumat (3/7), mempertanyakan alasan penolakan rencana share swap atau tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak perusahaan PT Telkom, dengan PT Tower Bersama (TBIG).
“Kita berharap transaksi tukar guling bisa terjadi. Dari awal kita mempertanyakan apakah pihak-pihak ini mengerti atau tidak dengan mekanisme share swap tersebut,” kata Reza yang merupakan analis pasar modal tersebut.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT Telkom kemarin (2/7), Komisi VI menolak rencara pertukaran saham atau share swap sahan PT Mitratel dengan PT TBIG. Beberapa hari sebelumnya, Menteri BUMN menyatakan Dewan Komisaris Telkom secara lisan juga menyatakan kepada Menteri Rini Sumarno tentang pembatalan rencana share swap saham Mitratel.
Reza menilai alasan penolakan terhadap rencana tukar guling saham Mitratel dengan TBIG tidak jelas. Chairman dari Indonesian Capital Market Community ini menambahkan, ekspektasi pasar terhadap share swap ini sudah tinggi. Ibaratnya, begitu ada berita rencana aksi share swap tersebut, pasar berharap kinerja Telkom akan meningkat.
Reza menyayangkan anggapan orang bahwa share swap Mitratel berarti menaranya dijual ke TBIG, jual aset, transaksinya merugikan Telkom. Menurut Reza sebenarnya tidak merugikan, karena Telkom punya opsi untuk menambah kepemilikan di TBIG. Jadi secara langsung TBIG akan jadi miik Telkom. Jadi dampaknya positif karena menambah kinerja dari Telkom.
Dalam forum Rapat Dengar Pendapat depan anggota Komisi VI DPR, kemarin (3/7), Direksi PT. Telkom memaparkan beberapa keuntungan transaksi Mitratel yang akan didapat bagi masyarakat, pelanggan dan industri di Indonesia. Misalnya aksi korporasi tersebut bertujuan untuk mendukung pencapaian kapitalisasi pasar Telkom, perusahaan BUMN yang menjadi salah satu icon bursa saham Indonesia dan menjadikan Telkom tetap menarik bagi investor dan masyarakat.