EKBIS.CO, JAKARTA - Presiden Jokowi menegaskan keseriusannya dalam menggarap proyek penambahan kapasitas listrik 35 ribu megawatt. Saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5 Kamojang, Jokowi menyebutkan bahwa saat melakukan kunjungan kerja ke daerah, diri nya kerap kali mendapat keluhan mengenai listrik yang kerap padam berjam-jam.
"Berulangkali ketika saya kunjungan di daerah, keluhan listrik mati yang 8 jam, 10 jam, 12 jam terus disampaikan. Maka sebab itu ditargetkan 35 ribu MW beberapa waktu lalu bukan maslah target tetapi kebutuhan yang dikejar. Pada kesempatan yang baik ini saya sampaikan target 35 ribu bukan main-main," jelas Jokowi, Ahad (5/7).
Jokowi menegaskan, dirinya selalu meminta perkembangan setiap pekan terkait pembangunan pembangkit ini.
Tak hanya itu, dirinya juga mengaku akan segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan menyangkut suplai listrik di Jawa.
"Meskipun biaya mahal tidak menjadi persoalan. Kita akan beri insentif, khusus bagi energi ramah lingkungan lainnya seperti tenaga angin, ombak, maupun biomassa," ucap Jokowi.
Dengan proyek-proyek pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan yang akan digarap, Jokowi yakin potensi geotermal sebesar 28 ribu megawatt bisa termanfaatkan pada 2019.
"Meski biayanya lebih mahal sedikit tak ada masalah. Nantinya akan diberikan insentif khusus untuk pembangkit listrik ramah lingkungan. Biar orang berbondong-bondong untuk investasi ini," lanjut Jokowi.
Jokowi mengakui, masalah pembebasan lahan menjadi salah satu hambatan terbesar dalam upaya pengembangan pembangkit listrik. Untuk itu, dia berjanji akan mengurai masalah ini sehingga target pembangunan pembangkit bisa terpenuhi.
"Problem di pembebasan lahan sisi adminitrasi dan payung hukum kita harapkan bisa tuntas dengan kerjasama semua pihak," lanjut Jokowi.