Jumat 10 Jul 2015 22:44 WIB

Ini Kebijakan Pemerintah yang tak Dukung Dunia Usaha Menurut Kadin

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (kadin), Suryo Bambang Sulisto
Foto: palingaktual.com/google
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (kadin), Suryo Bambang Sulisto

EKBIS.CO,   JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, kebijakan pemerintah saat ini masih banyak yang kurang menunjang dunia usaha. Tak jarang, kebijakan tersebut terlalu sektoral sehingga tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap sektor lain.

"Mungkin sepintas kebijakan-kebijakan itu menguntungkan, tapi kenyataannya berdampak tidak baik," ujar Suryo di Jakarta, Jumat (10/7).

Suryo mencontohkan, kebijakan yang cukup menjadi hambatan tersebut antara lain tentang pajak, bea masuk, dan pajak ekspor. Suryo meminta agar presiden bisa memberikan arahan yang jelas kepada para menterinya agar mengeluarkan kebijakan yang tepat dan business friendly.

"Kami berharap setiap kebijakan bisa benar-benar dipikirkan dan disaring terlebih dahulu," kata Suryo.

Suryo menjelaskan, pelemahan ekonomi terjadi karena adanya indikasi daya beli yang menurun. Apabila hal ini dibiarkan makaa akan berimbas pada keberlangsungan usaha. Menurutnya, permintaan banyak menurun karena produksi juga turun dan banyak produk yang tidak terjual. Dengan kondisi seperti ini, pelaku usaha mengharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya PHK karyawan secara masif.

Selain itu, Suryo juga meminta agar pemerintah dapat mendorong perbankan sehingga banyak berperan bagi dunia usaha dalam akses pendanaan. Perbankan juga memegang peranan penting untuk restrukturisasi agar perusahaan nasional bisa survive dan berkembang.

"Oleh karena itu, kita harapkan kebijakan pemerintah bisa mendukung perusahan sehingga tingkat kepercayaan dunia usaha terhadap pemerintah akan positif," kata Suryo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement