EKBIS.CO, JAKARTA -- Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan persentase responden yang tidak mencapai kredit paling banyak terjadi pada kredit konsumsi yakni Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)/Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru pada kuartal II-2015 bersumber pada kredit konsumsi. Hal itu terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 75,4 persen.
"Terutama dari kartu kredit, KPR/KPA, dan kredit tanpa agunan," jelas Tirta dalam Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia, Jumat (10/7).
Sementara itu, survei juga mengindikasikan permintaan kredit kendaraan bermotor semakin menurun dari kuartal sebelumnya. Hal itu seiring dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor.
Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada 16 sektor ekonomi. Kenaikan tertinggi permintaan kredit baru terjadi pada sektor konstruksi dengan SBT 58,7 persen dan sektor listrik, gas, dan air dengan SBT 49,9 persen. Hal itu sejalan dengan persiapaan pembangunan proyek infrastuktur dan energi yang dilakukan oleh pemerintah.
Sementara itu, penurunan permintaan kredit terjadi pada sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan dengan SBT minus 13,4 persen dan sektor transportasi, pergudangan , dan komunikasi dengan SBT minus 10,6 persen.