EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah akan mengambil alih pembangunan infrastruktur Light Rail Transport (LRT) di Jabodetabek untuk mempercepat proses realisasinya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil setelah rapat terbatas dengan topik LRT dan High Speed Train di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan dalam waktu dekat akan diterbitkan Keputusan Presiden (Kepres) untuk pembangunan LRT oleh pemerintah.
"Gubernur DKI akan membangun tahap pertama. Adhi Karya yang tadinya mau ambil inisiatif sendiri membangun tanpa biaya pemerintah tetapi setelah dibahas tadi kata Menhub tidak mungkin sehingga akan dibangun pemerintah," kata Sofyan, Senin (13/7).
Ia menambahkan, agar prosesnya cepat maka Pemprov DKI dan PT Adhi Karya akan dibuatkan Keppres agar LRT bisa dibangun terlebih dahulu dengan didanai APBN. Setelah pembangunan infrastruktur rampung, kata dia, Pemprov DKI bisa mengambil alih dan membelinya sesuai hasil appraisal yang wajar.
"Kedua, yang ada dalam Keppres yang sama juga akan menugaskan Adhi Karya untuk membangun dulu nanti dananya dari Kemenhub," katanya.
Pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan LRT di Jabodetabek tetap akan dibangun dari usulan 7 ruas di dalam DKI dan yang akan mulai dibangun sebanyak dua ruas. "Yang pertama dibangun Barat-Timur dan Utara-Selatan. Ini memenuhi aspek intermoda integrity sehingga nyambung dengan KRL dan halte busway dan stasiun MRT," katanya.
Sementara ruas di luar DKI yang diusulkan oleh Adhi Karya juga akan dibangun. "Ini akan dibeli dengan APBN pada harga yang pantas dan operatornya, bukan pembangunan prasarana ya, operatornya akan ditenderkan, lelang terbuka apakah Adhi Karya atau yang lain yang dianggap kompeten. Ini akan sama dengan yang dibangun DKI," kata Jonan.
Presiden Jokowi sendiri berharap sebagian pembangunan LRT di Jabodetabek ini sudah selesai 2018. Untuk mempercepat prosesnya, pembangunan infrastruktur akan dilakukan oleh pemerintah dan pembangunan LRT akan dilakukan di beberapa kota di seluruh Indonesia.