Kamis 16 Jul 2015 08:28 WIB

IMF Harapkan Restrukturisasi Utang Yunani

Red: Citra Listya Rini
Gedung Dana Moneter Internasional (IMF) Washington DC
Foto: EPA/MATTHEW CAVANAUGH
Gedung Dana Moneter Internasional (IMF) Washington DC

EKBIS.CO, WASHINGTON  -- Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan para kreditor Yunani, Uni Eropa, bergerak lebih dekat dengan gagasan restrukturisasi utang besar negara itu.

"Saya memiliki beberapa harapan, karena hingga akhir beberapa jam yang lalu, saya mengerti ada beberapa suara yang lebih positif terhadap prinsip restrukturisasi utang," katanya kepada CNN International dalam sebuah wawancara, Rabu (16/7).

Komentar itu muncul setelah IMF menjelaskan pada Selasa bahwa pihaknya tidak bisa berpartisipasi dalam rencana dana talangan (bailout) ketiga untuk Yunani kecuali utangnya direstrukturisasi secara drastis guna mengurangi beban keuangan jangka menengah pada negara itu.

"Apa yang telah kami katakan kepada mereka semua adalah bahwa tidak penting apa bentuk yang diperlukan ... salah satu cara harus ditemukan untuk melepaskan beban dan memungkinkan negara itu menunjukkan bahwa pihaknya dapat kembali pada jalur yang berkelanjutan," kata dia.

Dalam sebuah studi situasi keuangan Atena yang disampaikan kepada para pemimpin Uni Eropa pada akhir pekan dan dipublikasikan untuk umum pada Selasa, IMF mengatakan negara tidak akan mencapai titik di mana utangnya "berkelanjutan" itu akan memakan waktu panjang untuk dapat membayar pinjamannya -- tanpa restrukturisasi besar oleh kreditor resmi Uni Eropa.

IMF menyarankan tiga pilihan: perpanjangan pembayaran utang selama beberapa dekade, dengan masa tenggang 30 tahun; mengirim uang secara teratur ke Athena untuk membayar utang; atau mengurangi beberapa nilai saat ini dari utangnya melalui haircut.

Lagarde mengindikasikan pada CNN bahwa memperpanjang periode pembayaran adalah pilihan yang paling mungkin, mengatakan ia mengerti pembayaran langsung atau 'haircut' "tidak pada kartu ... dari sudut pandang politik."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement