EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklarifikasi kabar pemerintah yang membuka impor beras hingga 130 persen. Kabar tersebut pertama kali datang dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Saya prihatin ada pemberitaan seperti itu, kita impor, tapi untuk beras khusus," kata Amran usai acara halal bihalal di kantor Kementan pada Kamis (23/7). Beras khusus yang dimaksud yakni beras yang ditujukan untuk penderita diabetes di rumah sakit.
Ia mengatakan, jumlah peningkatan impor beras khusus sebesar 49 ribu ton tersebut didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam dua hari pengadaan. Ia menegaskam tidak akan mengimpor beras selama persediaan beras yang dapat diproduksi dalam negeri mencukupi kebutuhan.
Sanggahan Mentan diamini Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel. Pada acara serupa di lokasi berbeda, ia menjelaskan bahwa memang ada impor beras. Namun impor dilakukan untuk bahan baku tepung beras dan tepung ketan serta beras untuk penderita diabetes.
"Ini beras yang tidak diproduksi dalam negeri," katanya. Dan beras diabetes yang tidak diprosukai dalam negeri. Ia pun melihat kuantitas impor beras khusus masih wajar. Bahkan, angkanya jauh lebih kecil dari pada impor beras serupa di tahun berikutnya.