EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri baja di dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan proyek transmisi sepanjang 46 ribu kilometer. Selain baja, produsen komponen listrik juga memiliki kemampuan untuk memasok proyek tersebut.
Saleh menjelaskan, rencananya jaringan itu terdiri dari transmisi 150 KV, 275 KV, dan 500 KV yang akan dibangun mulai 2015 hingga 2024. Transmisi 150 KV menjadi jaringan terpanjang yaitu mencapai 40 ribu kilometer. Menurut Saleh, setiap satu kilometer di transmisi 150 KV membutuhkan 3 unit tower dengan berat masing-masing 10 ton sampai 30 ton per kilometer.
"Jelas proyek ini dapat menggerakkan dan menghidupi Krakatau Steel dan produsen baja nasional lainnya," ujar Saleh, Jumat (31/7).
Saleh memperhitungkan, nilai kebutuhan material transmisi selama 10 tahun mencapai Rp 76,16 triliun. Proyek pembangunan transmisi ini melibatkan industri baja, produsen kawat, komponen, tower atau menara, dan kontraktor nasional.
"Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian akan memperjuangkan penggunaan komponen dalam negeri di proyek transmisi ini agar industri nasional bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya," kata Saleh.
Selain itu, menurut Saleh, perusahaan dalam negeri juga sanggup memproduksi barang modal untuk memasok pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkit. Produsen komponen nasional juga dapat berperan untuk menyediakan pabrikan kawat penghantar atau konduktor dan isolator keramik. Kebutuhan masing-masing komponen tersebut adalah 9,3 ton per kilometer dan 346 unit per kilometer.
Sementara, untuk transmisi 275 KV, membutuhkan tower sebanyak 2,5 unit per kilometer dengan berat 45 ton. Jaringan transmisi 500 KV membutuhkan 2 unit per kilometer dengan berat tower 80 ton. Selain tower listrik, kabel dan insulator keramik, masih ada lagi kebutuhan fitting dan asesoris yang dapat disediakan oleh produsen dalam negeri.