EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan depresiasi rupiah terjadi akibat lalu lintas devisa Indonesia yang terbuka. Meski begitu, Sofyan belum bisa mengatakan apakah pemerintah berencana memperketat lalu lintas devisa atau tidak.
Seperti diketahui, rupiah terus mengalami tekanan sepanjang tahun ini. Saat ini, nilai tukar rupiah nyaris menembus Rp 13.500 per dolar AS.
"Ini salah satu risiko iklim devisa terbuka yang juga banyak diterapkan negara lain," kata Sofyan di kantornya, Jumat (31/7).
Dengan longgarnya lalu lintas devisa, maka investor bisa sesuka hatinya menarik dana di Indonesia dan melakukan spekulasi untuk memindahkannya ke negara yang dianggap lebih prospektif.
Hal itulah yang saat ini terjadi. Banyak investor yang melakukan spekulasi lantaran bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunganya pada tahun ini.
"Pelaku pasar senang sekali dengan ketidakpastiian seperti sekarang ini. Mereka akan melakukan spekulasi," ujarnya.