EKBIS.CO, LAS VEGAS -- Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Arief Wibisono mengatakan, produk kayu daur ulang serta produk rotang dengaan desain rustic dan french country chic diminati oleh pembeli di Amerika Serikat.
Produk tersebut merupakan ciri khas dari Indonesia dan sedang menjadi tren di negeri Paman Sam pada tahun ini. Dalam pameran Las Vegas Market (LVM) 2015 ada sekitar 75 potensial pembeli yang berpartisipasi, di antaranya Ross, UMA Enterprise Inc., dan A Lost Art.
Tak hanya itu, turut hadir pula pembeli dari berbagai negara bagian Amerika Serikat seperti New York, Connecticut, Nevada, California, Arizona dan Colorado.
"Dari Buyers Gathering yang diadakan di Paviliun Indonesia kami sangat optimis pada daya saing produk-produk kita," ujar Arief dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (9/8).
Arief menambahkan, dalam pameran tersebut salah satu ritel apparel di Amerika Serikat Ross akan menaambah permintaan untuk produk kayu daur ulang seperti rak wine, meja kopi, dan kotak penghias meja.
Dalam beberapa tahun terakhir, ritel apparel tersebut telah membeli produk kayu daur ulang secara rutin dari Indonesia. Produk daur ulang kayu Indonesia dinilai berkualitas dan memiliki harga yang kompetitif.
Sementara itu, perwakilan dari UMA Enterprise Inc. Ken Patel mengatakan, permintaan pasar untuk produk home decor dan furnitur dari Indonesia meningkat. Sebab, produk Indonesia memiliki keunggulan yakni bahan kayu yang kuat, desain unik, dan dihasilkan melalui kerajinan tangan yang apik.
"Produk Indonesia yang kampi impor selalu terjual dengan cepat, dan ke depan kami ingin terus memperkuat hubungan bisnis dengan Indonesia," kata Patel.
Dalam dua tahun terakhir, UMA Enterprise Inc. telah meningkatkan impornya dari Indonesia dan mempunyai 12 pemasok di Solo serta Jepara. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran LVM 2015 sangat penting untuk menunjukkan dan menjamin bahwa produk Indonesia mempunyai kualitas tinggi, ramah lingkungan, dan menggunakan kayu legal.