EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengambangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat koordinasi dan sinergi dalam mengembangkan ekspor nasional. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sesuai arah kebijakan pengembangan ekspor nasional.
"Kita semuaa harus lebih proaktif membantu dunia usaha mencapai target ekspor nasional yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (9/8).
Nus menjelaskan, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan percepatan akselerasi dan cepat tanggap dalam menangkap peluang ekspor sesuai potensi di daerahnya masing-masing. Selain itu, diperlukan juga peningkatan inovasi, pengetahuan, teknologi, dan membentuk jaringan bisnis yang beragam. Dengan demikian, target peningkatan ekspor menjadi tiga kali lipat dalam lima tahun mendatang dapat terlaksana dan tercapai.
"Pada akhirnya semua pihak dapat menyusun dan mengaplikasikan kebijakan, serta lebih memahami dalam membantu pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor," kata Nus.
Nus mengatakan, di tengah perlambatan ekonomi nasional, kinerja ekspor tahun ini mengalami penurunan dibandingkan pada 2014 lalu. Total ekspor Indonesia pada Juni 2015 mencapai 13,44 miliar dolar AS meningkat 5,91 persen dibandingkan Mei 2015. Namun jika dibandingkan Juni 2014, justru menurun sebesar 12,78 persen. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari - Juni 2015 sebesar 78,29 miliar dolar AS atau menurun 11,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2014.
Menurut Nus, dengan adanya penurunan ekspor tersebut terjadi pengalihan ekspor ke beberapa negara meskipun belum sebesar penurunan ekspor ke Cina. Komoditas ekspor yang dialihkan diantaranya batu bara di ekspor ke Thailand, Kamboja, Spanyol, dan Vietnam. Selain itu, ekspor karet dan produk karet pengalihan ke Singapura, Slovenia, Vietnam, Hong Kong, Australia, dan Malaysia.
Komoditi CPO bergeser ke Thailand, Turki, Filipina, Meksiko, Taiwan, Rusia, dan Uni Emirat Arab. Nus mengatakan, ekspor udang dan ikan yang menurun di Cina digeser ke Jepang, Malaysia, Belanda, Trinidad, Afrika Selatan, Swedia, dan Turki.