EKBIS.CO, HANOI -- Vietnam mendevaluasi mata uangnya, dong untuk ketiga kalinya tahun ini. Ini menjadi tanda terbaru dari tertekannya nilai tukar mata uang di Asia usai Cina menyusutkan nilai Yuan pada pekan terakhir.
Suku bunga acuan Bank sentral Vietnam melemah satu persen menjadi 21.890 dong per dolar. Bank sentral juga memperlebar cakupan perdagangan menjadi tiga persen. Perubahan ini berlaku efektif mulai, Rabu (19/8).
Penurunan nilai mata uang ini pun memperpanjang pelemahan bulan ini menjadi 2,4 persen. Berdasarkan data Bloomberg, ringgit Malaysia memimpin kerugian selama Agustus akibat devaluasi dong dengan penurunan sejauh 6,4 persen.
Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dalam hal ini berusaha untuk menjaga ekspor. Sementara, Bank Sentral Vietnam mempertimbangkan prospek the Fed menaikkan suku bunganya.
"Tindakan kebijakan saat ini positif dalam menanggapi devaluasi Cina. Ini adalah langkah preventif, bank sentral mungkin telah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh the Fed pada September," ujar Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd, dikuti Blooberg, Kamis (19/8).
Mata uang Vietnam telah anjlok 4,4 persen tahun ini. Hal ini meletakkan eksportir di negara itu pada kerugian terhadap relasi ekspornya di Malaysia dan Indonesia, yang mata uangnya telah jatuh masing-masing 15 persen dan 11 persen.