EKBIS.CO, NEW YORK -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, diprediksi akan menaikkan suku bunganya pada September mendatang. Hanya saja, mayoritas investor di Wall Street justru memperkirakan kenaikan suku bunga diundur hingga Desember 2015.
Ketidakjelasan waktu penaikkan suku bunga oleh The Fed, mempengaruhi perekonomian di beberapa negara. Tak terkecuali di Indonesia yang masih menunggu kenaikan tersebut.
Dilansir dari Reuters, Ahad, (23/8), bursa saham Wall Street mengalami penurunan tajam pada Jumat lalu. Para investor pun tak mau membeli saham dengan harga tinggi.
Bahkan saham Apple yang menjadi saham termahal di AS, harganya turun 4,6 persen menjadi 107,44 dolar AS per lembar. Jumlah saham yang ditransaksikan di Wall Street, pada Jumat lalu mencapai 10,6 miliar lembar, di atas rata-rata harian sebanyak 6,75 miliar lembar.