EKBIS.CO, JAKARTA -- Sukuk valas yang belum lama diterbitkan Pemerintah Indonesia, mulai dicatatkan di Bursa Dubai. Pencatatan di Bursa Dubai diharapkan menambah basis investor asing.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, sukuk negara Indonesia sudah jadi yang terbesar secara global. Sukuk global terbaru yang diterbitkan dengan nilai dua miliar dolar AS, terjadi oversubscribe berlipat.
Selain dicatat di Bursa Singapura, sukuk Indonesia juga sudah dicatatkan di Bursa Dubai belum lama ini. Bambang berharap Indonesia bisa jadi pemain utama pasar sukuk global, bersaing dengan Malaysia, beberapa negara Eropa dan head to head dengan sukuk dari Timur Tengah.
"Selama ini transaksi sukuk kita di pasar sekunder hanya di Bursa Singapura. Agar surat utang lebih likuid dan investor lebih banyak terlibat, kami dorong pencatatan di Bursa Dubai dan disambut baik oleh mereka. Jadi resmi diperdagangkan di sana," tutur Bambang.
Pencatatan di Bursa Dubai sendiri sudah dimulai. Bulan depan Bambang akan melakukan pembukaan simbolis pembukaan transaksi di Bursa Dubai.
Sejauh ini sukuk Indonesia cukup dicatatkan di dua bursa itu saja, Bursa Singapura untuk investor dari Asia, Eropa dan Amerika. Sementara Investor besar Timur Tengah dan sebagain Eropa di Bursa Dubai. "Jadi ada diverseifikasi," ungkap Bambang.
Bambang menjelaskan, Pemerintah Indonesia selama ini fokus dengan instrumen keuangan untuk pendanaan negara seperti sukuk, baik sukuk valas, rupiah dan ritel.
Sukuk ritel Indonesia jadi contoh bagi negara lain. Dari segi keadilan, sukuk ritel memihak pada orang banyak karena uangnya untuk pembangunan, sementara investornya dari level rumah tangga menengah ke bawah.
Deputi Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Touriq mengatakan, dengan dicatat di Bursa Dubai, basis investor sukuk Indonesia akan bertambah banyak. Adalah hal lazim sukuk valas global ditransaksikan di bursa internasional seperti Bursa Luksemburg, Singapura, dan sekarang di Dubai.
"Sukuk itu jelas beridentitas asal Indonesia. Jadi terlihat Indonesia punya potensi yang dioptimalkan," kata Touriq soal manfaat pencatatan itu bagi Indonesia.
Ia juga membenarkan dengan dicatat di Bursa Dubai, tingkat kepercayaan investor asing bisa meningkat.