EKBIS.CO, MEDAN -- Berbagai sektor usaha di Kota Medan, Sumatera Utara, terganggu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa pekan terakhir.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Medan Rusmin Lawin mengatakan dari keterangan berbagai pelaku usaha, omset yang didapatkan belakangan ini terus menurun. Penurunan itu cukup drastis sehingga mengkhawatirkan pengusaha.
"Semua sektor omset turun paling sedikit 30 persen," katanya.
Dilematika kalangan pengusaha tersebut disebabkan kerugian yang dialami secara terus menerus. Belum lagi serapan pasar yang sangat rendah.
Ia mengatakan di satu sisi, pengusaha sangat ingin tetap menjalankan usaha. Namun di sisi lain, nilai serapan masyarakat sangat rendah sehingga usaha yang dijalankan terus merugi.
Pengusaha diharuskan membeli berbagai material atau benda dengan harga tinggi karena melemahnya rupiah tersebut. Namun pengusaha tidak dapat menaikkan harga karena tidak akan mampu dibeli masyarakat.
"Pengusaha dilematis, seperti 'disuruh rugi'," kata Rusmin.
Menurut catatan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (24/8) sore bergerak melemah sebesar 47 poin menjadi Rp13.988 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.941 per dolar AS.