EKBIS.CO, JAKARTA -- Kericuhan yang sempat menimpa lapangan Banyu Urip di Blok Cepu milik Exxon Mobil Limited beberapa waktu lalu ternyata berdampak pada target lifting minyak nasional. Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menyebutkan, prediksi lifting minyak tahun ini hanya akan menyentuh 812 ribu barel minyak per hari. Angka ini di bawah target lifting minyak pada APBN P 2015 ini sebesar 825 ribu barel per hari.
"Targetnya 825.000 barel perhari, outlook yang tercapai cuma 812.000 barel perhari. Yang paling signifikan itu di Banyuurip karena ada masalah, jadi tertunda 1,5 bulan," ujar Amien, Rabu (26/8).
Amien melanjutkan, Lapangan Banyu Urip akan mencapai puncak produksinya pada kurun waktu November - Desember - Januari 2016. Puncak produksi ini sedikit bergeser dibanding prediksi awal pada Oktober - November - Desember 2015.
"November lah. Makanya kami berharap tidak ada masalah lagi ya," katanya.
Selain Banyu Urip, pemerintah juga mengandalkan ketercapaian produksi blok lainnya. Hanya saja ada beberapa lapangan yang mengalami unplanned shutdown atau penghentian operasi. "Dari blok lain ada, banyak, biasanya karena unplaned shutdown. Seperti di Tuban kemarin ada pipa bocor. Karena pipa bocor, pompa dihentikan. Otomatis tidak produksi," lanjutnya.