EKBIS.CO, NEW YORK -- Gejolak di pasar keuangan global mengurangi kemungkinan the Federal Reserve Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga acuannya pada September tahun ini.
Presiden Direktur the Federal Reserve Bank New York, William C Dudley yang merupakan salah satu senior paling berpengaruh di Bank Sentral AS itu mengatakan the Fed masih mempertimbangkan turbulensi pasar akhir-akhir ini sehingga butuh waktu lebih lama sebelum kenaikan.
"Sangat penting untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap perkembangan pasar jangka pendek karena tidak jelas apakah rencana ini hanya akan menjadi penyesuaian sementara atau sesuatu yang berimplikasi lain terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan prospek inflasi," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di New York, dilansir dari New York Post, Kamis (27/8).
Dudley menambahkan dari perspektifnya, keputusan untuk normalisasi suku bunga pada Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar pertengahan September nanti tak lagi menarik. Dia berharap keputusan tersebut ditunda hingga Oktober atau Desember tahun ini.
Pertimbangan Dudley adalah the Fed perlu mendapatan informasi tambahan terkait peforma ekonomi AS dan perkembangan pasar keuangan dunia. Keduanya dibutuhkan untuk membaca prospek ekonomi Negara Paman Sam tersebut.
Kepala Ekonom Pantheon Macroeconomics, Ian Shepherdson juga memproyeksikan the Fed belum akan menerapkan kebijakan barunya pada 16 atau 17 September nanti. Ini disebabkan jatuhnya pasar saham.
"Kemungkinan kenaikan suku bunga September nanti ditunda yang kami perkirakan sampai Desember," ujar Shepherdson.
Hal berbeda diungkapkan oleh Kepala Ekonom JP Morgan Chase AS, But Michael Feroli. Dia masih melihat peluang kenaikan akan tetap terjadipada September karena perekonomian domestik masih menunjukkan penguatan.