Selasa 01 Sep 2015 11:46 WIB

Inflasi Agustus 0,39 Persen, Terendah Sejak 2007

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BPS Suryamin (tengah), didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan (kiri), dan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Suharyanto memaparkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I, Jakarta, Selasa (5/5).(Republika/ Yasin Habib
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kepala BPS Suryamin (tengah), didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Wynandin Imawan (kiri), dan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Suharyanto memaparkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I, Jakarta, Selasa (5/5).(Republika/ Yasin Habib

EKBIS.CO, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mengumumkan terjadi kenaikan barang dan jasa atau inflasi sebesar 0,39 persen pada Agustus 2015. Secara kumulatif dari Januari-Agustus, inflasi tercatat 2,29 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun, yakni 7,18 persen.

"Inflasi Agustus ini terendah sejak 2007. Pada 2010, misalnya, inflasi pada bulan Agustus 0,76 persen, 2011 0,93 persen, 2012 0,95 persen,  2013 1,12 persen, dan 2014 0,47 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Senin (1/9).

Suryamin menambahkan, dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), inflasi terjadi di 59 kota. Sedangkan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandang sebesar 2,29 persen, sedangkan terendah di Sumenep, Kediri, dan Probolinggo 0,02 persen.

Jika diperinci, sebanyak 37 kota mengalami inflasi antara 0-0,5 persen dan 18 kota infasinnya 0,5-0,1 persen. Hanya empat kota yang inflasinya di atas satu persen. "Artinya hampir 50 persen kota yang mengalami inflasi, tingkatannya sangat rendah. Pengendalian inflasi sudah bagus," kata Suryamin.

Suryamin menjelaskan, rendahnya tingkat inflasi menjadi indikator stabilnya ekonomi Indonesia. Apalagi, inflasi komponen inti dari tahun ke tahun hanya 4,92 persen. "Kalau inflasi inti lebih dari 5 persen, itu tidak bagus. Sekarang 4,92 persen," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement