Rabu 02 Sep 2015 15:52 WIB

Hadapi Perlambatan Ekonomi, Ini Saran Christine Lagarde

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberikan pengarahan saat konferensi internasional bertajuk Future of Asia's Finance: Financing For Development 2015 di Jakarta, Rabu (2/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberikan pengarahan saat konferensi internasional bertajuk Future of Asia's Finance: Financing For Development 2015 di Jakarta, Rabu (2/9).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, memberikan apresiasi kepada Indonesia atas upayanya menjaga stabilitas perekonomian dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Lagarde mengingatkan, kebijakan ekonomi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara, sehingga tidak bisa disamakan.

Secara garis besar, ada lima hal yang perlu tetap dijaga dalam kondisi saat ini. Yakni, pertama, memperkuat baris pertahanan pemerintah melalui kebijakan fiskal, kedua mengendalikan pertumbuhan kredit agar tidak terlalu berlebihan. Selanjutnya, ketiga, menjaga fluktuasi nilai tukar, keempat, menjaga kecukupan cadangan devisa, dan kelima, membangun pengawasan dan pengaturan sektor keuangan yang solid.

"Untuk itu, Pemerintah di setiap negara perlu berpegang pada 4-I, yaitu Inovasi, Integrasi, Infrastruktur, dan Inklusifitas," ujarnya.

Pembahasan dalam konferensi BI-IMF hari ini dibagi menjadi tiga subtema, yaitu Financing for Development, Mobilizing Resources for Development, dan Financial Deepening and Inclusion.

Panelis dalam konferensi terdiri atas tokoh-tokoh pemerintahan dan lembaga di Asia, antara lain Menteri Keuangan Republik Indonesia Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Deputy Governor dari Reserve Bank of India Urjit Patel, dan Deputy Governor dari Bank of Japan Hiroshi Nakaso. Selain itu, konferensi dihadiri pula oleh berbagai lembaga bidang ekonomi dan pelaku pasar keuangan.

Diskusi tersebut diharapkan dapat menghasilkan pandangan yang cukup luas mengenai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan keberlanjutan perekonomian di Asia, khususnya Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement