EKBIS.CO,
Oleh: Ichsan Emrald Alamsyah
Wartawan Republika
"brak...," itu bunyi yang Aprilianto Maulana ingat ketika sedang mengendarai mobil di seputaran Bekasi Juli tahun lalu. Sejatinya, ia hanya ingin jalan-jalan bersama keluarga.
Sialnya ketika sedang berada di perempatan lampu merah di seputaran Bekasi, ada sepeda motor yang melanggar lampu merah. Sudah melanggar lampu merah, pengendara sepeda motor itu juga menabrak mobil pria yang bekerja sebagai staff forwading ini.
Alhasil, lampu utama mobilnya pecah dan bemper pun penyok. Eh, malah sang pengemudi motor langsung tancap gas meninggalkan Aprilianto.
Kalau sudah begini, siapapun pemilik kendaraan roda empat pasti pusing tujuh keliling. Terbayang puluhan lembar rupiah berwarna merah yang harus dikeluarkan untuk sekedar memperbaikinya.
Untungnya, menurut Humas AXIC, ia memiliki Asuransi Astra Garda Oto sejak 2010. Soal kecepatan, menurut dia, hampir semua asuransi kendaraan bermotor sekarang memiliki pelayanan yang hampir mirip.
Cuma soal proses dan hasil, ia menyebut Garda Oto cukup memuaskan. "Karena proses ngecat butuh waktu, lalu juga ada antriankan. Tapi hasilnya memuaskan, ga ada belang atau cacat, kalaupun ada complain langsung diproses saat itu juga," ujar dia.
Hal ini juga diakui oleh analis keuangan yang juga nasabah Asuransi Asuransi Garda Oto, Reza Syailendra. Soal servis saat ini menurutnya prosedur standar operasi (SOP) mirip antar satu asuransi dengan yang lain.
Akan tetapi prosesnya itu yang sangat memuaskan. "Prosesnya cepat, tinggal kontak GO (Garda Oto). Terus masuk bengkel, isi form, tinggal tunggu kabar baik...," ucap bapak satu anak ini.
Apalagi sekarang, ucap dia, prosesnya lebih cepat karena ada aplikasi Otocare. "Tinggal buka aplikasi langsung konek deh," ungkap dia.
Pelayanan yang memuaskan, menurut Manager Communication & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto, adalah kunci dari segala inovasi. Sesuai dengan slogan yang menempel di tiap benak karyawan Astra, yaitu Peace of Mind.
Kepuasan juga menjadi satu hal yang penting di tengah melemahnya ekonomi yang berimbas ke industri kendaraan bermotor. Begitu penjualan kendaraan bermotor menurun, mau tak mau Asuransi Astra terkena imbasnya.
Karena memang, menurut Iwan, 65 persen portofolio Asuransi Astra ada di kendaraan bermotor. Tak heran demi kepuasan, pihaknya terus melakukan inovasi.
"Penurunan industri ini tentu saja berimbas kepada kami, tapi untuk semester I, growth kami masih bisa mencapai 8 persen," ucap dia.
Strategi inovasi ada pada tiga hal, pertama dari sisi komersial, graha medika dan terakhir pada kendaraan bermotor. "Kami ingin tetap mempertahankan dominasi sebagai yang nomor satu di kendaraan bermotor," ujar dia.
Untuk tahun ini, ucap dia, fokus inovasi Asuransi Astra ada pada rebranding perubahan logo. Kemudian kehadiran Garda Oto ERA dan EMA yang diluncurkan tahun lalu.
Layanan ERA untuk pelanggan Garda Oto didukung tiga jenis armada yaitu mobil derek (towing), mobil gendong (car carrier), dan sepeda motor dengan teknologi terbaru seperti penggunaan mesin hidrolik dan keamanan yang lebih terjamin. Sementara Layanan EMA berupa penyediaan mobil ambulans dan sepeda motor dengan petugas paramedis untuk menangani kondisi darurat pelanggan Garda Medika dan Garda Oto.
"Dua pelayan ini penting, jadi kalau ada pelanggan yang mengalami kecelakaan tak hanya mobil derek atau car carrier, tapi juga ambulans," tutur dia. Terakhir yang tak kalah penting adalah kehadiran Garda Oto di dunia digital.
Sekali klik Garda Mobile Otocare, ia mengklaim segala kemudahan dan kecepatan akan didapat pelanggan. Bagi non pelanggan, Garda Oto juga memberikan kemudahan. "Di Hari Pelanggan Nasional, pelanggan ataupun non pelanggan yang download aplikasi, akan mendapat spooring gratis," pungkas dia.