EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Eksekutif ECONIT Advisory Group Hendri Saparini mengatakan kondisi perekonomian Indonesia lebih stabil bila dibandingkan Malaysia. Menurutnya, di Malaysia bukan hanya ekonominya yang bermasalah melainkan juga politiknya.
"Sedangkan ekonomi kita masih tumbuh, politik juga baik," ujar Hendri kepada wartawan, (8/9).
Ia menyayangkan, Indonesia tak bisa mengambil manfaat dari krisis Malaysia. Hendri menjelaskan, bila mata uang Malaysia, ringgit semakin lemah, Indonesia pun menjadi sulit mempertahankan daya saing.
Hal ini karena banyak industri, termasuk makanan diimpor dari Malaysia dengan harga murah sehingga menekan kita.
"Untuk bahan baku, kita banyak ekspor, dengan mereka lemah tentu saja jadi untung bagi mereka untuk impor. Barang kita yang jadi mahal," ujarnya.
Ia menjelaskan, Malaysia juga tak akan mengimpor lebih banyak karena akan mencari importir lain.
"Tapi saya rasa tidak akan demikian, Malaysia dan Indonesia harus mencari peluang untuk berkoordinasi. Selama ini kita dekat tapi bukan bekerjasama tapi lebih kepada kompetitif," jelas Hendri.
Sebelumnya, riset dari S&P menyatakan antara Indonesia dan Malaysia, indonesia lebih rentan terkena krisis karena pasar modalnya belum sedalamn Malaysia. Apalagi tren penurunan cadangan devisa Bank Indonesia yang terus menukik.