Jumat 18 Sep 2015 14:59 WIB

The Fed Tahan Suku Bunga, Menkeu: Ketidakpastian Semakin Panjang

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, keputusan ini akan membuat ketidakpastian semakin panjang.

"Akan terus terjadi spekulasi antara mata uang dolar AS dengan semua mata uang negara di dunia khususnya mata uang emerging market termasuk Indonesia," kata Bambang, Jumat (18/9).

Karena itu, tegas Bambang, pemerintah bersama Bank Indonesia beserta Otoritas Jasa Keuangan harus selalu menjaga stabilitas ekonomi dan juga stabilitas keuangan agar bisa melewati masa-masa yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.

Menurut Bambang, the Fed masih menahan suku bunga karena beberapa data ekonomi AS belum menunjang atau mendukung keputusan untuk menaikkan tingkat suku bunga. "Selain pertumbuhan yang belum menjanjikan, laju inflasi juga tidak mendukung kenaikan suku bunga," ujar Bambang.

Bambang mengklaim, kondisi sektor keuangan Indonesia sampai saat ini masih solid sehingga masih kuat menahan gonjangan yang terjadi di luar.

"Kalaupun itu dinaikkan, sebenarnya kondisi hari ini kondisi seolah-olah sudah naik. Jadi sebenarnya kalaupun nanti naik, ekonomi kita sudah punya daya tahan yang cukup baik," ujar dia.

Kenaikan suku bunga the Fed memang akan menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Namun di balik itu, kenaikan tersebut menunjukkan ekonomi AS membaik. Itu artinya ekonomi Cina dan negara-negara yang terkait AS juga akan membaik.  

"Ekonomi Tiongkok yang membaik itu akan punya nilai positif untuk Indonesia," ucap Bambang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement