EKBIS.CO, JAKARTA -- PT. XL Axiata Tbk. (EXCL) mempercepat pelunasan pinjaman dari United Overseas Bank (UOB) sebesar 100 juta dolar AS. XL dalam hal ini berusaha mengurangi risiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.
Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, mengakui saat ini kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan telah berpengaruh pada neraca keuangan perusahaan. Percepatan pelunasan ini dilakukan demi memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui pengelolaan neraca keuangannya.
"Adanya pinjaman kami dalam dolar AS yang tidak di-hedge, menyebabkan, antara lain kerugian kurs di setiap kuartal," paparnya dalam pernyataan resmi, Jumat (18/9).
Pinjaman kali ini dijelaskannya merupakan bagian dari pinjaman eksternal dolar AS yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL. Pada akhir Juli 2015, total pinjaman dalam dolar AS mencapai 1,55 miliar dolar AS. Sementara, hanya 62 persennya yang telah di-hedge.
Pelunasan kali ini dikatakannya sebagai tahap awal dari rangkaian inisiatif perusahaan yang terus akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. "Untuk itu kami putuskan menempuh langkah percepatan pelunasan atas pinjaman dalam mata uang asing agar neraca kami menjadi lebih baik ke depan," lanjut Dian.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi, XL mengambil pinjaman dari bank UOB ini pada 12 Maret 2014. Pinjaman ini berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal penarikan pinjaman itu dan diberikan tanpa jaminan (unsecured). Fasilitas pinjaman ini digunakan perusahaan untuk membiayai pengambilalihan PT. Axis Telekom Indonesia.