EKBIS.CO, SEMARANG -- Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah memprediksikan akan terjadi kenaikan harga rumah pada akhir tahun sebagai dampak dari penguatan dolar AS.
"Kalau dolar AS masih terus menguat seperti saat ini pasti akan berdampak pada kenaikan harga rumah antara 8-10 persen," kata Ketua REI Jateng MR Prijanto di Semarang, Senin (21/9).
Menurut dia, saat ini kebanyakan para pengembang menjual stok rumah yang dibangun saat kondisi ekonomi masih stabil dan penguatan dolar AS belum terjadi. Sehingga harga material masih cenderung stabil.
"Lama-kelamaan tentu stok akan habis sehingga pengembang harus membangun rumah yang baru. Dengan begitu mereka harus menggunakan material bangunan yang harganya sudah mengalami penyesuaian," katanya.
Selain dipicu oleh penguatan dolar AS, Prijanto mengatakan saat ini ongkos tenaga kerja juga sudah mengalami kenaikan. Jika sebelumnya, ongkos tenaga kerja di kisaran Rp 60 ribu-70 ribu per orang saat ini naik menjadi Rp80ribu per orang.
"Bahkan di beberapa kota besar tenaga kerja sudah meminta hingga Rp100ribu per orang. Jadi kenaikannya cukup signifikan," katanya.
Padahal, komposisi ongkos tenaga kerja dari keseluruhan ongkos produksi rumah mencapai 30 persen.