EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengaku pelemahan rupiah mengganggu rencana impor daging sapi. Bulog mendapat kuota 10 ribu ton daging sapi dari Selandia Baru.
Djarot mengungkapkan, total daging sapi yang bisa diimpor untuk bulan depan kemungkinan hanya sekitar 2 ribu-3 ribu ton. Ini lantaran nilai tukar rupiah sudah menembus Rp 14.700 per dolar AS. Sementara Bulog dalam rencana kerja perusahaan mematok nilai tukar di level Rp 13.200 per dolar AS.
"Memang menyulitkan (rupiah melemah). Kami dulu merancang dolar Rp 13.200. Tapi kami akan usahakan yang terbaik," kata Djarot di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/9),
Meski begitu, Djarot memastikan Bulog bisa memenuhi kuota 10 ribu ton sesuai arahan pemerintah hingga akhir tahun. Hanya saja, tidak akan bisa sekaligus mengimpor 10 ribu daging sapi untuk bulan depan.
"Prioritas pertama adalah jangan sampai terjadi kelangkaan karen tidak ada barang. Kedua supaya harga lebih rasional," ujarnya.
Komentar Djarot ini berbeda dengan yang dilontarkan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Darmin memastikan 10 ribu daging sapi asal Selandia Baru akan masuk ke Indonesia pada bulan depan.