EKBIS.CO, JAKARTA -- BPP Hipmi mendorong agar negara mendorong semangat kewirausahaan. Dengan demikian, ketimpangan itu harus dilawan dengan negara membuka akses dan kemudahaan bagi setiap warga negara untuk dapat menjadi pengusaha.
"Jadi pengusaha dan kewirausahaan ini tidak boleh lagi hanya menjadi ikon suku atau etnis tertentu. Ini kurang baik bagi kebinekhaan,” ujar Ketua BPP Hipmi, Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengatakan, negara perlu secara sengaja meningkatkan rasio pengusaha atas populasi. Saat ini rasio pengusaha atas populasi tidak lebih dari satu persen. Sementara negara-negara maju dan kesejahteraannya kuat mencapai 7% dari populasi.
Guna mendorong jumlah pengusaha lebih banyak lagi, Hipmi saat ini tengah menggodok RUU Pengusaha Pemula. Diharapkan tahun depan RUU ini sudah masuk dalam program legislasi nasional, lalu kemudian disahkan. “Kita sedang siapkan kajian akademisnya. Insyallah tahun depan kita sudah siap,” ujar Bahlil.