Kamis 01 Oct 2015 11:10 WIB

Hipmi: Negara Entrepreneurshipnya Kuat, Komunisme dan Sosialisme Melemah

Red: Maman Sudiaman
  Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia
Foto:
Bahlil Lahadalia

EKBIS.CO, JAKARTA -- BPP Hipmi mendorong agar negara mendorong semangat kewirausahaan. Dengan demikian, ketimpangan itu harus dilawan dengan negara membuka akses dan kemudahaan bagi setiap warga negara untuk dapat menjadi pengusaha.

"Jadi pengusaha dan kewirausahaan ini tidak boleh lagi hanya menjadi ikon suku atau etnis tertentu. Ini kurang baik bagi kebinekhaan,” ujar Ketua BPP Hipmi, Bahlil Lahadalia.

Bahlil mengatakan, negara perlu secara sengaja meningkatkan rasio pengusaha atas populasi. Saat ini rasio pengusaha atas populasi tidak lebih dari satu persen. Sementara negara-negara maju dan kesejahteraannya kuat mencapai 7% dari populasi.

Guna mendorong jumlah pengusaha lebih banyak lagi, Hipmi saat ini tengah menggodok RUU Pengusaha Pemula. Diharapkan tahun depan RUU ini sudah masuk dalam program legislasi nasional, lalu kemudian disahkan. “Kita sedang siapkan kajian akademisnya. Insyallah tahun depan kita sudah siap,” ujar Bahlil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement