EKBIS.CO, JAKARTA -- Bencana asap yang melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan semakin serius. Tak hanya korban yang terus berjatuhan, kabut asap juga mengancam kehandalan perlengkapan eksplorasi dan produksi minyak di Sumatra.
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro menyebutkan, kabut asap menyebabkan sejumlah peralatan proyek cepat kotor. Perusahaan yang mengoperasikan diharuskan lebih sering melakukan pembersihan.
"Kabut asap sefara signfikan tidak (berpengaruh). Tapi di Jambi peralatan cepat kotor. Reparasi reparasi lagi, kayak AC yang sumbat. Tapi tidak ganggu produksi kita, aktif maintenance," ujar Elan, di Jakarta, Rabu (7/10).
SKK Migas, lanjut Elan, telah menginstruksikan kepada pengelola Wilayah Kerja di Sumatera untuk lebih memperhatikan perawatan. Tak hanya itu, SKK Migas juga mengimbau agar perusahaan lebih memperhatikan kesehatan pekerja di lapangan karena kondisi udara di wilayah Sumatra semakin buruk beberapa hari terakhir.
Elan juga menambahkan, SKK Migas mengingatkan kepada perusahaan minyak agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap pipa-pipa minyak yang melintasi kawasan hutan. Dikawatirkan api akan menjalar di dekat pipa dan menyebabkan hal buruk terjadi.
"Teknis maintenance yang lebih insentif, tempat kami ya kami jaga, di jalur pipa kami proteksi yang kena adalah asapnya. Apinya bahaya sekali. Tapi tim kami sudah mengantisipasi, meski tidak ada penjagaan khusus," ujarnya.