EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan migas asal Italia, ENI yang saat ini memegang hak operator blok Indonesian Deepwater Development (IDD) menemukan cadangan gas terbukti yang signifikan di Wilayah Kerja (WK) Kutai Basin. Secara resmi, ENI mengumumkan di laman resminya bahwa hasil eksplorasi yang dilakukan di sumur Geng North-1 memiliki volume gas 5 TCF.
Selain menemukan cadangan gas, di lapangan tersebut juga ditemukan kondensat dengan total 400 Mbbls. Cadangan ini ditemukan pasca ENI melakukan pengeboran di kedalaman 5.025 meter. Dengan temuan ini, maka sumur ini bisa memproduksi 80-100 MMSCF per hari dan 5-6 BBLD kondensat.
"Penemuan ini merupakan wujud komitmen perusahaan sebagai perusahaan migas internasional yang memiliki teknologi geologi dan geofisika yang canggih," tulis perusahaan dalam keterangan resminya, Senin (2/10/2023).
Lewat langkah agresif ini perusahaan akan meningkatkan portofolio gasnya di Indonesia dan akan mencapai target portofolio LNG perusahaan sebanyak 60 persen pada tahun 2030.
"Ini sejalan dengan target kami sebagai perusahaan yang bergerak ke arah energi yang lebih bersih. Indonesia dan Asia Tenggara memainkan peran yang relevan dalam strategi ini," tegas ENI.
ENI pun tak khawatir, sebab nantinya fasilitas LNG Bontang akan siap menerima produksi dari IDD ini. Fasilitas yang ada mampu meningkatkan efektifitas perusahaan dalam mengelola LNG.
Langkah strategis ini juga memberikan peluang untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang (cadangan gas sekitar 2 Tcf) melalui fasilitas Jangkrik yang dioperasikan ENI.