Jumat 09 Oct 2015 01:14 WIB

Sentimen Negatif Bursa tak Menyurutkan Investasi Reksa Dana

Red: Nur Aini
Reksa dana
Foto: beginnersinvest.com
Reksa dana

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat pasar modal Rudiyanto mengatakan minat investasi di produk reksa dana masih baik selama 2015. Hal ini terbukti dengan jumlah unit penyertaan reksa dana yang terus meningkat selama 2015 meski indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kinerja negatif.

"Perilaku investor macam-macam, investor dengan filosofi investasi jangka panjang menjadi salah satu faktornya. Secara umum reksa dana merupakan produk yang baik menjaga risiko," kata Rudiyanto yang juga Head of Operation and Business Development Panin Asset Management di Jakarta, Kamis (9/10).

Dalam data OJK tercatat, jumlah unit reksa dana per September 2015 sebanyak 175,586 miliar unit, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 173,479 miliar unit. Sementara nilai aktiva bersih per September Rp 237,620 triliun

Ia menyarankan agar investor tetap melakukan investasi sesuai dengan tujuannya dan memahami risikonya mengingat pada tahun ini cukup marak sentimen negatif baik dari global maupun dalam negeri.

"Tahun ini ada tantangan lebih, dari dalam negeri sudah cenderung mulai stabil seiring dengan adanya harapan dari kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan, sementara dari global masih dibayangi ketidakpastian kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed fund rate)," katanya.

Terkait IHSG BEI yang mengalami kenaikan cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir ini, Rudiyanto menilai kondisi itu belum terbilang positif ke depannya karena kenaikan yang terlalu tinggi secara tiba-tiba.

"Kalau kenaikannya bisa dipertahankan dan konsisten dalam beberapa waktu ke depan menandakan pasar stabil. Namun setidaknya, naiknya IHSG ini ada harapan," katanya.

Sebelumnya, Analis PT Pefindo Riset Konsultasi Guntur Tri Hariyanto mengatakan adanya peningkatan jumlah unit dikarenakan investor domestik sudah memiliki referensi pengalaman ketika Indonesia sempat mengalami krisis pada beberapa tahun sebelumnya yang membuat IHSG BEI tertekan cukup dalam.

"Adanya referensi pengalaman itu serta edukasi yang dilakukan otoritas terkait secara berkelanjutan membuat sebagian investor masih melakukan investasi. Terlebih secara umum fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik," kata Tri.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement