EKBIS.CO, JAKARTA -- Transportasi sudah menjadi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi negara. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakanKata saat ini dari pendapatan masyarakat Indonesia, sekitar 30 persennya digunakan untuk transportasi. Jumlah tersebut cenderung tinggi dari standar normal yang menurutnya sekitar 10 persen.
"Sekarang, kita menanti komitmen kepala daerah untuk menyegerakan layanan transportasi yang berkualitas dengan dasar keselamatan dan kenyamanan," ujarnya, Ahad (11/10).
Dalam rencana strategis Perhubungan 2015-2019, ia mengatakan, sudah disiapkan skema subsidi untuk penyelengaraan transportasi umum. Menurutnya, subsidi diberikan jika ada lembaga resmi yang dapat mengelola transportasi umum di daerah.
Dia mengatakan, saat ini sedikitnya ada empat koridor utama di Kawasan Kedungsepur yang bisa dioperasikan oleh bus rapid transit (BRT) seperti Semarang-Bawen (37,5 km), Semarang-Weleri (30 km), Semarang-Demak (25 km), hingga Semarang-Gubug (30 km). Ia menyampaikan, berdasarkan hasil kajian laboratorium transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, permintaan perjalanan Bawen-Semarang sebesar 7.112 orang, Semarang-Bawen sebanyak 6.506 orang. Total akan ada 13.619 prang yang akan memanfaatkan BRT per harinya tersebut.
Ia melanjutkan, Pemerintah Pusat sudah membuat program 3.000 bus dan subsidi bagi pengoperasian transportasi umum di daerah. "Sekarang tinggal menanti kemauan kepala daerah yang peduli kebutuhan transportasi umum warga," katanya.