EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Indonesia menambah investasi baru di sektor rayon untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri garmen di dalam negeri. Investasi tersebut merupakan pengembangan bisnis PT Indo Bharat Rayon, yang membangun line ke tujuh senilai 60 juta dolar AS.
"Dengan penambahan investasi ini diharapkan dapat menjawab kesulitan industri hilir tekstil dan produk tekstil (TPT), dalam mendapatkan bahan baku rayon," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin, seusai peresmian di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (12/10).
Saleh menjelaskan, kapasitas produksi dari lini produksi rayon tersebut sebesar 211.350 ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi terpasang sebanyak 196.100 ton per tahun. Dengan demikian, persentase kapasitas produksi terpakai mencapai 92,78 persen. Produksi rayon tersebut untuk dipasarkan di dalam negeri sebagai bahan baku industri tekstil dan produk tekstil.
"Upaya yang dilakukan oleh PT Indo Bharat Rayon ini dapat meningkatkan daya saing industri, dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional," kata Saleh.
Saleh mengatakan, dengan bertambahnya lini produksi rayon tersebut maka dapat menjadi bahan baku subtitusi impor.
Sebelumnya, PT Rayon Utama Makmur juga tengah menyelesaikan pembangunan pabrik bahan baku benang senilai 350 juta dolar AS. Perusahaan yang berada di bawah PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tersebut, merupakan perusahaan ketiga untuk industri rayon di Indonesia. Pabrik diperkirakan selesai dibangun pada tahun ini dan akan beroperasi pada 2016.