EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meminta perbankan tetap menyalurkan pembiayaan rumah murah guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai daerah.
"Kendati pembiayaan FLPP telah habis, perbankan diminta tetap mencairkan pembiayaan bagi rumah murah," kata Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Poltak Sibuea, di Jakarta, Rabu (14/10).
Menurut dia, Kementerian PUPR menjamin akan memberikan dana kompensasi bagi fasilitas bank yang telah menyalurkan Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) pascahabisnya dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 5,1 triliun sejak Juli 2015. Dengan tetap menyalurkan pembiayaan, maka hal tersebut dinilai tidak menghambat pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. "Kami arahkan ke dana subsidi pemerintah untuk membayar itu (FLPP)," katanya.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, dana bidang perumahan adalah Rp 184,663 triliun dengan target utama pembangunan rusunawa sebanyak 61.575 unit, pembangunan rumah khusus sebanyak 21.285 unit dan penanganan kawasan kumuh sebanyak 37.407 hektare.