EKBIS.CO, BANDUNG -- Transaksi dalam jaringan (daring) atau online penjualan komoditas pertanian terus meningkat dan diprediksi kian diminati oleh masyarakat, kata CEO Bukalapak.com Achmad Zakki di Bandung, Kamis.
"Transaksi online komoditas pertanian, khususnya pangan, terus naik dan konsumennya meningkat. Ke depan akan memberikan dampak positif untuk sektor itu," kata Zakki di sela-sea menjadi menjadi motivator bagi pelaku usaha pemula di Kampus ITB Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/10).
Ia menyebutkan, nilai transaki komoditas pertanian yang dilakukan melalui Bukalapak.com nilainya bisa mencapai Rp 4 miliar per hari. Hal itu menunjukkan kemudahan transaksi untuk komoditas itu kian mudah. "Kami bekerja sama dengan pedagang komoditas pertanian di sejumlah pasar induk. Responsnya luar biasa," kata pengusaha muda jebolan ITB itu.
Menurut dia, sejumlah pedagang komoditi pertanian di pasar induk itu sudah mulai melebarkan sayapnya di jalur daring. Mereka memanfaatkan peluang itu untuk mencari nilai tambah di samping aktivitas mereka di pasar. "Sistem pemesanannya juga punya karakter tersendiri, pesan sore dikirim pagi. Jumlahnya dari kecil hingga partai besar bisa lewat online," katanya.
Sementara itu tren transaksi daring yang meningkat pada akhir tahun 2015 menurut Achmad Zakki adalah transaksi aksesoris dan suku cadang kendaraan bermotor. Peningkatannya bisa mencapai 50 persen dibanding biasanya.
"Setelah musim batu akik, saat ini tren transaki untuk aksesoris dan spare part kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Itu ada kenaikan sangat signifikan pada semester tiga lalu," katanya.
Sedangkan terobosan yang dilakukan anak muda yang juga pendiri laman e-commerce tersebut adalah mengawali penggunaan kartu kredit untuk transaksi daring. "Selama ini dalam transaksi online sulit menggunakan kartu kredit, kami memulai untuk pembayaran dengan kartu kredit itu, dan sejauh ini berjalan dengan baik. Selain itu kami juga bekerja sama dengan minimarket tertentu untuk pembayaran konsumen yang tidak memiliki akun perbankan," kata Zakki.