EKBIS.CO, JAKARTA -- Besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi magnet tersendiri bagi bisnis properti. Tawaran membeli aset properti tidak terbatas di tanah air saja, melainkan hingga ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura atau Australia.
Seperti yang dilakukan pengembang properti Malaysia, MRCB Land yang mencoba menawarkan proyek KL 9. Pengembang proyek yang berokasi di Seputeh, Kuala Lumpur Malaysia ini menawarkan 170 unit properti kepada warga Indonesia melalui ERA Max dan ERA Virgo selaku agen penjualan.
Proyek KL 9 merupakan kondominium prestisius yang berdiri diatas lahan seluas 7 hektar. Selain kondominium, didalam bangunan yang terdiri dari sembilan unit gedung ini, juga terdapat perkantoran, ruang ritel, pusat perbelanjaan dan lainnya.
Indonesia masih menjadi pilihan utama bisnis properti negeri jiran seperti Malayisa, yang memiliki banyak persamaan budaya, iklim dan kebutuhan masyarakatnya. "Kami berharap proyek ini bisa menjual sekitar 20 sampai 25 persen dari pasar Indonesia," kata Senior Manager Sales and Marketing Malaysian Resources Corporation Berhad (MRCB Land), Kenneth Khoo.
Harga yang ditawarkan mulai dari 1 juta ringgit atau sekitar Rp 3 miliar untuk hunian 3 kamar dengan luas 110 meter persegi. Harga itu memang cukup terjangkau bagi kalangan menengah ke atas, mengingat lokasi dan fasilitas yang diberikan kepada penghuninya.
Apalagi proyek tersebut berdekatan dengan pusat kota dan sarana transportasi massal seperti monorel. "Kami menawarkan fasilitas kemudahan bagi konsumen Indonesia," kata Direktu ERA Vigo, Riduan Goh, Senin (19/10).
Terkait masalah kepemilikan apartemen di Malaysia, pemerintah setempat memberikan keleluasaan hingga 99 tahun. Bahkan bisa diperpanjang lagi sehingga hal itu menjadi petimbangan menarik bagi investasi properti warga asing di negeri jiran tersebut.