EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong agar industri fesyen di Tanah Air menerapkan konsep ramah lingkungan dalam aktivitas produksinya. Pasalnya, pendekatan desain seperti ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
"Fesyen yang ramah lingkungan ini dapat menjadi keunggulan Indonesia, karena kita mempunyai pewarna alamo dan proses pembuatan kain yang berbahan baku alam," ujar Saleh di Jakarta, Selasa (27/10).
Saleh menjelaskan, produk fesyen yang memperhatikan dampak lingkungan dibuat dengan ketelitian mulai dari pembuatan bahan baku, pemilihan motif, dan pewarnaan. Secara sosial, hubungan desainer dengan perajin juga terjalin lebih personal dan bernuansa kekeluargaan.
"Green fashion ini sebenarnya Indonesia banget, kita sudah melakukan dan tinggal konsisten serta mengemasnya untuk memperkuat brand fesyen Indonesia ketika dipasarkan ke pasar global," kata Saleh.
Menurut Saleh, Green Fesyen ini memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena memiliki unsur eksklusif. Para pembeli akan lebih menghargai produk ini karena merasa memiliki dan ikut mendukung proses pelestarian budaya Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan, green fesyen menjadi peluang emas bagi para desainer, IKM bidang fesyen maupun pengusaha lainnya untuk menggali budaya yang mulai hilang dan terancam punah.
Pemerintah mengapresiasi para desainer yang bekerja sama dan memberdayakan IKM produsen bahan baku tekstil serta asesoris. Menurut Euis, kemitraan ini sangat efektif untuk melestarikan budaya, menjaga pola produksi ramah lingkungan dan sekaligus menyejahterakan pelaku industri kecil.