EKBIS.CO, JAKARTA -- Istana mengklaim lawatan Presiden Jokowi ke negeri Amerika Serikat telah membawa hasil signifikan kendati dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, dalam kunjungan ini ada kesepakatan bisnis senilai 20,5 miliar dolar AS yang berhasil ditandatangani. Menurut dia, tahun lalu kesepakatan bisnis yang berhasil diraih dengan Amerika hanya 8 miliar dolar AS.
"Ini merupakan investasi terbesar setelah reformasi," ucapnya, Rabu (28/10).
Pencapaian itu, menurut Pramono, sekaligus menepis anggapan Indonesia memiliki jarak dengan negara yang dipimpin Presiden Barrack Obama tersebut. Kesepakatan bisnis senilai 20,5 miliar dolar AS itu, sambung dia, juga membuktikan pemerintah serius menarik investasi sebanyak-banyaknya ke dalam negeri.
"Jadi yang membedakan adalah Presiden Jokowi memang selalu mengutamakan hasil. Beliau mungkin tidak terlalu mempermasalahkan hal yang berkaitan dengan diplomasi, karena bagaimanapun berulang kali disampaikan Presiden kita sekarang harus membuka diri untuk investor," ujar Pramono.