EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada kuartal ketiga 2015, dana pihak ketiga Bank DKI meningkat 11,51 persen (YoY) dari Rp 29,58 triliun per September 2014 menjadi Rp 32,99 triliun per September 2015. Kenaikan ini didorong adanya peningkatan giro dan deposito yang masing-masing 22,49 persen dan 7,00 persen.
Demikian disampaikan Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/10).
Dilihat dari komposisinya, Dana Pihak Ketiga Bank DKI masih didominasi deposito yang mencapai 56,60 persen. Kemudian giro 28,71 persen dan tabungan 14,69 persen.
Deposito Bank DKI per September 2015 tercatat sebesar Rp 18,67 triliun, tumbuh 7,00 persen (YoY) dari periode September 2014 Rp 17,45 triliun. Giro Bank DKI per September 2015 tercatat Rp 9,47 triliun, tumbuh 22,48 persen (YoY) dari periode September 2014 sebesar Rp 7,73 triliun.
Adapun Tabungan, tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10,11 persen (YoY) dari Rp 4,40 triliun pada September 2014, menjadi Rp 4,85 triliun pada September 2015.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga tersebut ikut menopang pertumbuhan total aset Bank DKI di mana total aset Bank DKI per September 2015 tercatat sebesar Rp 40,36 triliun, tumbuh 7,61 persen dari total aset periode September 2014 sebesar Rp 37,51 triliun.
Adapun untuk penyaluran kredit Bank DKI mengalami pertumbuhan sebesar 6,30 persen dari Rp 22,99 triliun di September 2014 menjadi Rp 24,41 triliun di September 2015.
Melambatnya pertumbuhan kredit disebabkan tren perlambatan ekonomi yang terjadi secara global termasuk yang dialami Indonesia hingga triwulan III 2015 yang mempengaruhi kinerja bisnis di beberapa sektor usaha.
Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengutarakan peningkatan penyaluran kredit tersebut juga dibarengi dengan adanya perbaikan rasio NPL nett dan NPL gross yang menurun. Rasio NPL Gross Bank DKI per September 2015 berada di level 7,18 persen sedikit membaik dari posisi 7,27 persen per Juni 2015.
Rasio NPL nett Bank DKI per September 2015 berada di level 4,12 persen, sedikit membaik dari posisi 4,27 persen per Juni 2015. Kendati NPL membaik, Bank DKI tetap melakukan pencadangan terlihat dari rasio cadangan kerugian terhadap aset produktif meningkat dari 0,82 persen pada September 2014 menjadi 2,63 persen pada September 2015.
"Bank DKI pada September 2015 membentuk cadangan Rp440 miliar naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp128 miliar," ujar Kresno.
Ke depannya, Kresno menjelaskan Bank DKI akan terus mengoptimalkan upaya-upaya perbaikan kualitas aset. Mengenai penyelesaian NPL, ia menambahkan, Bank DKI senantiasa terbuka dan memperhatikan masukan dari Pemegang Saham dan Regulator.