EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan penurunan laba bersih 21,6 persen pada kuartal III 2015. Dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp Rp 4,08 triliun, laba bersih tahun ini hanya Rp 3,2 triliun.
Laba usaha SMGR yang dicapai tahun ini juga menurun 19,8 persen. Pada kuartal III tahun lalu SMGR mencapai laba usaha sebanyak Rp 5,11 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya Rp 4,1 triliun.
"Penurunan laba dipengaruhi kenaikan beban pokok sebesar 6,5 persen. Itu di antaranya kenaikan tarif listrik, nilai kurs, dan kenaikan distribusi," jelas Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni di Kantor Semen Indonesia, Jakarta, Kamis (29/10).
Sementara, menurunnya pertumbuhan ekonomi di semester I 2015 juga berpengaruh terhadap konsumsi semen dalam negeri. Suparni menjelaskan, penurunan yang terjadi sebesar 0,9 persen atau 42,58 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 42,99 juta ton.
"Semester I minus 4,7 persen penjualannya untuk Semen Indonesia. Kenapa? Secara industri permintaannya menurun. Permintaan skala Industri semen turun 3,9 persen," ungkapnya.
Ia pun membeberkan persaingan turut menjadi faktor menurunnya angka penjualan industri semen pelat merah itu. Masuknya beberapa pemain baru, baik global maupun lokal juga ikut berkontribusi menekan harga jual.
Volume penjualan konsolidasi Semen Indonesia sampai September tahun ini turun 1,9 persen. Jumlah itu menurun dari periode sama tahun lalu yang sebesar 20,69 juta ton menjadi 20,29 juta ton.
Volume penjualan itu termasuk volume penjualan semen dalam negeri yang mencapai 18,27 juta ton. Jumlah itu turun 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 18,92juta ton.