EKBIS.CO, SERANG -- Kehadiran Pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) pertama di Indoesia yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Jalan Raya Jakarta-Serang Km. 68, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, diharapkan juga untuk mendukung program 35 ribu MW.
"Pabrik ini untuk mendukung itu," ujarnya di Kawasan Industri Modern Cikande, Jalan Raya Jakarta-Serang Km. 68, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Terkait progresnya, hingga saat ini, kata dia, sudah hampir 2.500 ribu MW.
"Akhir tahun ini diharapkan sudah sampai 10 ribu MW. Semuanya masih dalam proses. Tapi, target kita satu tahun ini bisa mencapai 10 ribu MW," lanjutnya.
Disinggung soal penundaan Penyertaan Modal Negara (PMN), ia tidak menampik jika ada pengaruhnya bagi 'Perusahaan Pelat Merah'.
"Tapi kita mitigasi lah kita cari langkah-langkah terbaik bila terjadi penundaan. Nanti lah, itu urusan pimpinan. PMN kita 2015 ini sekitar Rp 5 triliun. Tahun 2016 Rp 10 triliun," katanya.
Soal kunjungan Presiden Jokowi ke AS yang banyak menyertakan PLN dalam kerjasama, Nasri menilai hal yang bagus, untuk mempercepat pertumbuhan listrik nasional.
"Kita kerjasama itu untuk mengundang investor-investor luar negeri untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Karena biaya investasi 5 tahun itu kan besar sekali. Hampir mencapai Rp 1.200 triliun. Kalau kita sendiri enggak punya uang lah kita," sambung dia.